Balige Sumut- Artainfonews.com-
Sikap dan Perilaku menutup diri Oknum Pejabat Pemkab Toba atas informasi keterbukaan publik terkait pengelolaan APBD, LKPD dan LKPJ selama beberapa tahun ini cukup sulit didapat oleh awak media.
Kesulitan mendapatkan penjelasan itu diduga sengaja dilakukan pihak Pejabat Pemkab Toba agar publik tidak mengerti dan tahu sejauh mana Bupati dan Pejabat Kabupaten Toba efisien dalam melaksanakan Tugas-Fungsi menjalankan Visi dan Misi di Kabupaten Toba ini.
Komentar salah seorang penggiat korupsi berinisial “D.Nambela” mengatakan pada awak media bahwa Pemkab Toba mestinya terbuka dengan awak media salah satunya terkait sejauh mana Pemkab Toba merealisasikan Pendapatan dan Belanja Pemkab Toba selama beberapa tahun ini mendukung pemerataan dan pembangunan daerah buat kepentingan masyarakat setempat.
Adapun besaran Pendapatan, Belanja dan Dana SILPA tahun sebelumnya yang dikelola Pemkab Toba diduga sangat besar digunakan pada Belanja operasional, hingga Belanja lainnya diduga bagai tidak diperhatikan.
Penelusuran awak media dalam mendapat penjelasan terkait Besaran Belanja tahun 2020 mencapai Rp 743 miliar dan tahun 2021 mencapai Rp 757 miliar itu dikonfirmasi pada Bupati Toba berinisial “PS” melalui pesan whatsup tetapi Bupati Toba belum memberikan penjelasan terkait hal Dana Belanja APBD Itu.
Konfirmasi pun dilanjutkan pada pada Kaban BPKAD berinisial “FS” juga melalui pesan whatshap tetapi FS juga memilih bungkam tanpa berikan penjelasan melalui pesan whatsup.
Harusnya pihak Bupati dan Pejabat Pemkab Toba mau berikan penjelasan pada masyarakat banyak agar masyarakat tahu sejauh mana Visi dan Misi Bupati Toba telah dilakukan untuk kepentingan masyarakat daerah Toba. agar tidak menimbulkan asumsi negatif bahwa Bupati dan Pejabat Pemkab Toba diduga hanya mampu bicara teori tanpa bisa buktikan bahwa pengelolaan Dana APBD Pemkab Toba sudah digunakan secara efisien. (Red/J.Tambunan)
Komentar